CONTENT BLOGGER HERE
CONTENT TWITTER HERE
CONTENT FACEBOOK HERE

TEMEN LAN BENER

TEMEN : Sungguh-sungguh, konsisten, tidak berubah

BENER : berdasarkan Qur'an dan Hadits

Jumat, 11 Desember 2009

Bukan Untuk Diperdebatkan, Just Do It Apa yang Anda Yakini Benar!!

Perkenankanlah kami sharing ilmu Agama yang diambil dari Al
Hadits, yang membahas tentang pakaian kaum Pria. Maaf ! kalau baca
harus sampai habis (jangan setengahnya) .

Suatu hari saya mendengar dari seorang Ustads lewat salah satu Radio
di Bandung. Yang membahas masalah “Pakaian Pria”.

Seorang pendengar bertanya via Tlp :

Pertanyaan : Pak Ustads dalil mana yang dipakai bahwa pakaian
(celana atau kain sarung) pria muslim itu diatas matakaki.

Jawab Ustads : Menurut (HR Buchari): “Tidak akan masuk surga jika
memanjangkan pakaiannya dibawah mata kaki karena sombong.”

Keterangan Ustads:

Dalilnya sohih tapi yang ditekankan bukan masalah pakaiannya yang
panjang sampai dibawah mata kaki itu, melainkan “sombongnya” . Jadi
yang dimaksud hadits tsb. adalah tidak akan masuk surga seorang itu
jika dalam hatinya sombong. Yang “tersurat” memang demikian tapi
asalkan yang “tersirat” dalam hati kita tidak sombong itu tidak masalah.
Kesimpulan Bapak Ustads :

Memanjangkan pakaian dibawah matakaki itu

tidak apa-apa asalkan dalam diri kita tidak sombong.
KETERANGAN PAK USTADS INI BERBEDA DENGAN HADITS - HADITS DIBAWAH INI.

1. Keterangan lebih detail tentang ukuran pakaian.

Nabi bersabda : Pakaian orang muslim sampai setengah betis, dan
tidak apa-apa atau tidak dosa diantara kedua mata kaki, apa-apa yang
ada dibawah mata kaki adalah bagaian dari neraka, barang siapa yang
memanjangkan pakaian karena sombong maka Alloh tidak melihat pada
orang tersebut di hari kiamat (HR Abu Dawud)

2. Memanjangkan pakaian itu sendiri sudah termasuk sombong. Tidak
membedakan yang “tersurat” dan yang “tersirat”.

Sabda Nabi : “Angkatlah pakaianmu sampai setengah betis, bila
menolak kamu (tidak mau sampai setengah betis) maka sampai kedua mata
kaki, takutlah kamu pada memanjangkan pakaian, sesungguhnya
memanjangkan pakaian termasuk sombong” (HR Abu Dawud)

3. Prakteknya Nabi Muhammad ketika masih hidup

Dari Abihuroiroh : Suatu ketika Rosulullohi saw memerintah pada
seorang laki-laki (Rojul A) yang baru selesai sholat untuk berwudhu
lagi, kata Nabi : pergilah dan wudhulah, maka pergi dia Rojul A dan
berwudhu, kemudian datang dia kepada Nabi, lalu Nabi berkata lagi
(diulang) pergilah dan berberwudhulah, kemudian pergi dia untuk
berwudhu, kemudian datang lagi kepada Nabi, maka berkata Nabi kepada
Rojul A pergilah untuk berwudhu, setelah tiga kali melakukan demikian
kemudian si Rojul lain (Rojul B) disisi nabi bertanya kepada nabi, ya
Rosululloh ? kenapa Engkau memerintah pada Rojul A untuk berwudhu
kemudian diam Engkau kepada Rojul A tanpa memberi penjelasan, lalu
menjawab Nabi, sesungguhnya Rujul A tadi sholat dengan memanjangkan
pakaiannya sampai menutupi kedua mata kaki, sesungguhnya Alloh Yang
Maha Luhur tidak menerima amalan sholat orang laki-laki yang
memanjangkan pakaiannya. (HR Abu Dawud)

4. Kasus lain jaman Kolifah Umar Bin Khotob

Dalam bab pangkatnya Umar dalam Islam dan terbunuhnya Umar Bib Khotob .

…Ketika Umar Bin khotob ditusuk perutnya oleh Abu Luk luk dan
dalam keadaan mau meninggal dunia ada seorang pemuda yang berpakaian
dibawah matakaki sampai kena bumi, kemudian Umar memanggil kesinilah
pemuda, isi nasehatnya demikian “Hai anak saudaraku naikkan pakaianmu
maka sesunggungnya mengangkat pakaian itu lebih suci pada pakaianmu
dan lebih taqwa kepada Tuhanmu “….. (HR Buchari halaman 205, jilid 2
juz 4) maaf haditsnya dicuplik karena kisahnya panjang sekali hampir
dua halaman.
Dari keterangan Hadits tersebut silahkan memilih mana yang dipakai.

Mau mencontoh Rosululloh silahkan

Mau mengikuti nasehat Umar Bin Khotob juga boleh

Mau mengikuti pendapat dari Ustad Radio monggo kemawon.

Tidak memilih (Abstain) tidak apa-apa untuk menambah wawasan,
tergantung kepada kefahaman masing-masing.

Mau mendiskusikan silahkan, tapi bukan untuk diperdebatkan.
KESIMPULAN :
Celana diatas mata kaki adalah bukan ciri : laskar Jihad, Jamaah
Islamiah, Jamaah Tabligh, dll, tetapi
Sunnah Rosululloh saw. (dan bukan sesuatu yang aneh)

Sekali lagi mohon maaf disini kami bukan menggurui, bukan ceramah
dll, tetapi hanya sekedar sharing ilmu Agama untuk direnungkan, syukur2
kalau diamalkan.

Semoga Alloh memberi manfaat hidayah dan barokah

Wassalamu alakum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala keritik dan saran akan menjadi satu kebaikan dimasa yg akan datang,dan itu sangat kami harapkan.