CONTENT BLOGGER HERE
CONTENT TWITTER HERE
CONTENT FACEBOOK HERE

TEMEN LAN BENER

TEMEN : Sungguh-sungguh, konsisten, tidak berubah

BENER : berdasarkan Qur'an dan Hadits

Minggu, 07 Februari 2010

3.2 ILMU MANQUL MENJAGA KEMURNIAN AGAMA

Kemurnian agama Islam dapat dijaga dengan cara manqul-musnad-muttashil kerana kita mengatakan, mengamalkan Al Quran dan Hadits ada sandarannya/sanadnya/silsilahnya yang sambung-bersambung sampai Rosulullohi Shollallhu Alaihi Wasallam tanpa berani menambah, mengurangi atau mencampur dengan pendapat sendiri, angan-angan sendiri, menafsirkan sendiri, otak-atik sendiri. Sehingga ilmu Al Quran dan Hadits tetap terjaga kemurniannya. Jika kita berani menambah, mengurangi atau mencampuri Al Quran dan Hadits di luar kemanqulannya diancam dimasukkan ke dalam Neraka.

Berdasarkan sabda Rosulullohi Shollallohu Alaihi Wasallam : “Takutlah kamu pada Hadits dariku kecuali apa-apa yang kamu ketahui. Barang siapa yang dusta atasku dengan sengaja (hadits bukan dari Nabi dikatakan dari Nabi atau dari Nabi dikatakan bukan dari Nabi) maka hendaklah menempati tempat duduknya di Neraka dan barang siapa yang mengatakan tentang Al Quran dengan pendapatnya sendiri maka hendaklah menempati tempat duduknya di Neraka” (Riwayat at Tirmizi 278)

Terjaganya kemurnian agama Islam dengan cara manqul-musnad-muttashil jauh dari bid’ah, syirik, khurofat, tahyul dan lainnya dapat digambarkan sebagaimana air gunung yang jernih, bersih, sejuk dan terasa segar bagi siapa saja yang minum di tempat sumbernya (mata airnya). Jika ada orang yang ingin merasakan (minum) air itu jauh dari sumbernya/tempat mata airnya maka harus melihat kepada saluran apa air datang ke situ.

Kalau saluran itu berupa sungai yang terbuka tidak terjaga maka otomatis rasanya akan berubah bahkan bisa menjadi racun karena banyak orang yang membuang kotoran,limbah rumah tangga, limbah industri, sampah ke sungai itu, sehingga sungai itu tercemar. Tetapi jika saluran air itu melalui paip yang baik dan kuat serta terjaga rapat meskipun jauh dari sumbernya. Bahkan melalui got-got, wc-wc di dalam kota, maka rasa air yang keluar dari kran akan sama segarnya dan sama bersihnya dengan air ditempat sumbernya.

Ilmu digambarkan air, sumber mata air menggambarkan asalnya ilmu yaitu dari Allah dan Rosulullohi Shollallohu Alaihi Wasallam. Sedangkan pipa yang baik dan kuat digambarkan sebagai isnadnya. Inilah gambarannya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala keritik dan saran akan menjadi satu kebaikan dimasa yg akan datang,dan itu sangat kami harapkan.